-->

3 Prinsip Meningkatkan Kualitas Respon Positif Terhadap Sebuah Masalah



Seperti yang mak dan mbak ketahui, bahwa definisi masalah adalah ketika harapan kita masih belum sama dengan kenyataan yang terjadi.

Siapa yang hidupnya tidak punya masalah?
Hampir semua orang yang hidup di dunia ini punya masalah yang harus diselesaikan. Kalo ga mau ada masalah ya ga usah hidup, bukan begitu? 😊

Siapa yang hidupnya banyak masalah?
Ga usah ngacung tinggi-tinggi, cukup dalam hati aja jawabnya 😁

Nah, sekarang bagaimana kita merespon setiap masalah yang datang pada kita?

Yang namanya masalah, kebanyakan dari kita menganggap suatu masalah itu negatif. Sehingga respon kita terhadap masalah tsb ikut negatif.
Memikirkan solusi terhadap masalah dengan sikap negatif, akan tidak tepat sasaran.

Contoh sederhana, masalah kita sebagai emak-em(b)ak marketer :

Sebagian adalah pegawai kantoran yang dikaruniai anak balita > 2 orang yang lucu imut menggemaskan.

Ketika kerjaan kantor lagi banyak-banyaknya, balita lagi lucu-lucunya minta perhatian ke ibunya saat di rumah, pas kerjaan rumah mati 1 tumbuh 1000, kemudian ada calon pelanggan yang konsultasi detiiiil banget mau coba produk Batrisyia, dan kemudian di saat bersamaan ada pelanggan yang komplain tentang gamis sheika resleting nya rusak minta di retur yang baweeel banget. Sedangkan leader atau admin BK sedang seloooow respon.

Gimana respon kita jika ada di posisi di atas, Mak?
Stress, pengen marah, mengeluh, nggerundel? Pengen pecahkan gelas lalu lari ke hutan kemudian belok ke pantai?

Tenang Mak,

Meminjam istilah kalo gelombang cinta (kontraksi.red) datang :
Take a deep breath,
inhale exhale,
kemudian senyuuum.. 😊😊

Jika kita selalu mengingat 3 prinsip di bawah saat masalah datang, In Syaa Allah kita akan jauh dari respon negatif.

Apa saja prinsipnya?

1. 100% kendali hidup kita ada di tangan kita

Jika melihat contoh masalah di atas, yang memilih untuk jadi marketer BK siapa? Kita sendiri bukan?
Padahal kita tau konsekuensi kerjaan seorang pedagang, terlebih online.

Nah, karena kita sendiri yang memegang kendali hidup kita, lemesin aja tsaaay...

Berhenti menyalahkan orang lain.
Nyalahin cust atau calon cust yang bawel, nyalahin leader atau admin BK yang slowres, nyalahin bos kantor yang ngasih kerjaan banyak, apalagi nyalahin anak dan seisi rumah.. jangaaaan, Sis..

Semua yang kita lakukan adalah pilihan kita dengan sadar. Jadi jika ada masalah yang terjadi, semua pilihan kembali ke kita. Mau fokus ke masalahnya yang jadi ga selesai-selesai, atau solusinya? 😊


2. The meaning you give, the life you leave

Segala sesuatu dalam hidup kita awalnya netral. Dia tidak netral lagi kalo kita memberi arti terhadap sebuah kejadian yang menimpa sama kita.
Dia bisa menjadi positif atau negatif tergantung kita memberi arti.

Contoh kasus di atas.
Kalo kita mengartikan masalah di atas sebagai sesuatu yang negatif, "begini banget siiih cobaan hidup guaaa!",
respon kita akan seterusnya negatif.
Ngerjain kerjaan kantor serabutan, marah-marah ke anak 😢 balesin cust jadi jutek, jadi uring-uringan ke temen sesama tim, dan hal2 negatif lainnya.

Beda kalo kita mengartikan masalah di atas sebagai sesuatu yang positif, "Alhamdulillah dikasih kesempatan produktif banget sama Allah selagi sehat!",
respon kita akan positif.
Awali dengan bersyukur dan senyum, kemudian ngerjain kerjaan kantor satu2 dan fokus, pulang kantor sumringah disambut dan main sama anak, ijin bales ke cust agak entaran karena harus ini dan itu dengan bahasa yang ramah, ngerjain kerjaan rumah saat anak-anak sudah tidur, bikin list to do untuk dikerjaan keesokan harinya, mengatur manajemen waktu dan hal2 yang positif selanjutnya.

Memang ga segampang teori prakteknya. Tapi percayalah, ketika suatu hal dilatih terus menerus, dan dilakukan berulang-ulang, akan menjadi suatu kebiasaan ☺


3. Apapun kejadiannya hasilnya selalu tergantung pada respon yang kita berikan

Masalah apapun yang sedang kita hadapi, semua hasilnya akan tergantung dengan respon yang pertama kita berikan.

Contoh kasus lain :
Mba vera, mba wike, mba anita dan mba hani ada di 1 bus metromini dalam perjalanan ke kantor dan terjebak dalam kemacetan minimal 1jam stuck, setiap harinya.

- Mba vera, selalu berkeluh kesah saat macet dalam waktu 1jam tersebut. Bolak balik lihat jam dengan gelisah.
- Mba wike, dengan santai nyanyi-nyanyi pakai headset dengan aplikasi smule atau karaokean di youtube selama 1jam tersebut.
- Mba anita, baca buku sambil nunggu kemacetan selama 1jam terurai.
- Mba hani, baca Qur'an sambil muroja'ah selama 1 jam tersebut.

Kira-kira apa yang terjadi pada mereka jika setiap hari mereka mengalami hal tersebut dan dalam kurun waktu 5 tahun kemudian?

- Mba vera : ada kemungkinan terkena penyakit darah tinggi saat tes lab karena tiap hari merasa tertekan.
- Mba wike : bisa jadi artis youtube dengan ngecover lagu-lagu artis.
- Mba anita : bisa jadi penulis karena terlatih membaca
- Mba hani : bisa jadi hafidzah.

Naah.. semua berawal dari respon yang kita berikan pada sebuah masalah yang kita hadapi. Hasil akan berbeda tergantung respon kita.

Karena praktek tidak semudah teori, maka ingat untuk selalu 👇

Practice -> Repetition = Habit

Selalu semangaaat and be positive! 💪

0 Response to "3 Prinsip Meningkatkan Kualitas Respon Positif Terhadap Sebuah Masalah"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

HPK taruh disini

Iklan Bawah Artikel